Para generasi milenial atau gen Z biasanya sudah tidak asing dengan istilah revolusi industri. Rupanya ada sejarah perkembangan revolusi itu sendiri yang mana mulai dari 1.0 sampai revolusi industri 4.0. Biasanya hal ini berkaitan dengan Sejarah serta Ekonomi Makro. Meskipun sudah kerap terdengar dan tidak asing di telinga sayangnya masih banyak orang belum mengetahui tentang arti sebenarnya dari revolusi industri.
Jika tengah mempelajari Sejarah, biasanya kita kerap menemukan istilah revolusi industri. Dimana sering kali di belakang istilah revolusi industri akan ada angka mulai dari 1.0, 2.0, lalu 3.0 dan terakhir adalah 4.0. Apalagi belakangan ini sangat banyak pihak yang membicarakan mengenai revolusi industri. Bagi Anda yang belum tahu apa itu revolusi industri bahkan sejarah perkembangannya bisa simak uraian selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Revolusi Industri
Secara sederhana, pengertian dari revolusi industri adalah perubahan berskala besar dan radikal terhadap cara manusia dalam memproduksi barang. Perubahan besar tersebut tercatat sudah terjadi sebanyak tiga kali. Saat ini kita tengah mengalami revolusi industri yang keempat. Setiap perubahan besar yang terjadi, selalu diikuti oleh perubahan skala besar lainnya dalam beberapa bidang seperti politik, ekonomi, budaya dan militer.
Sudah pasti ada jutaan pekerjaan lama yang menghilang dan digantikan oleh jutaan pekerjaan baru. Revolusi industri sendiri menghasilkan penurunan bahkan tak jarang menghilangkan sejumlah kelangkaan tersebut. Dengan demikian tenaga, waktu dan uang yang awalnya digunakan agar bisa mengatasi kelangkaan itu bisa secara mendadak jadi bebas sehingga dapat digunakan untuk hal lain atau mengatasi bentuk kelangkaan lainnya.
Revolusi Industri 1.0
Kemunculan revolusi industri pertama kali di negara Inggris tepatnya pada akhir tahun 1770-an lalu menyebar sampai ke seluruh dunia termasuk di antaranya Amerika Serikat pada tahun 1830 dan 1840. Sehingga bisa dibilang negara Eropa yang kali pertama melaksanakan revolusi industri adalah Inggris. Kemudian barulah negara-negara Eropa lainnya seperi Prancis, Jerman dan Belgia mengikuti jejaknya.
Secara spesifik ada tiga faktor utama yang mendorong terjadinya revolusi industri 1.0 antara lain peningkatan populasi, revolusi pertanian serta keunggulan Inggris Raya. Adapun revolusi industri ini menganggap era waktu yang penting lantaran teknik pertanian lebih baik, pertumbuhan pada populasi serta keunggulan Inggris Raya dan kemudian mempengaruhi negara lain di seluruh dunia.
Revolusi Industri 2.0
Memang revolusi industri yang pertama memanglah penting serta merubah banyak hal. Kendati demikian yang tidak banyak dipelajari adalah revolusi industri 2.0 yang mana terjadi tepat awal abad ke-20. Kala itu memang produksi telah memakai mesin, tenaga otot pun sudah digantikan dengan mesin uap dan terkini uang mulai diganti menggunakan tenaga listrik.
Meskipun begitu proses produksi di pabrik masih cukup jauh dari tahap produksi di pabrik modern terutama dalam hal transportasi. Pada akhir 1800-an mobil mulai mereka produksi secara massal. Tetapi di dalam pabrik mobil, masing-masing mobil dirakit sejak sampai akhir di tempat yang sama. Seluruh komponen mobil harus dibawa ke perakit dan mengharuskannya memproses barang itu dari nol sampai produk jadi.
Revolusi Industri 3.0
Faktor berikutnya yang diganti dalam revolusi 3.0 adalah manusianya itu sendiri. Mulainya revolusi industri 3.0 ditandai adanya mesin yang bergerak bahkan dapat berpikir otomatis yakni komputer dan robot. Karena inilah revolusi 3.0 mempunyai nama lain yaitu Revolusi Digital. Pada bagian ini, revolusi industri akan berubah lantaran lahirnya teknologi komputer yang menjadi cikal bakal memudahkan pekerjaan untuk manusia.